Tirainusantara.co.id | Kuansing - Publik dibuat heboh dengan kondisi keluarga Alivah Humairah Zuanda salah satu peserta Hafiz Indonesia 2025 yang mewakili Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau dalam ajang bergengsi tersebut.
Beragam komentar dari netizen membanjiri media sosial, banyak yang merasa prihatin terhadap kondisi keluarga Alivah Humairah Zuanda peserta Hafiz Indonesia 2025 yang diselenggarakan oleh stasiun televisi nasional RCTI.
Salah satu komentar datang dari akun Dedi Thatbull Susanto yang menuliskan.
"Ya, terkadang ketika seseorang tinggal dan bekerja di pesantren, kita tidak mengetahui kondisinya, baik oleh masyarakat maupun pemerintah, karena seringkali akses untuk itu sedikit tertutup. Semoga ke depannya ada kerja sama dan informasi yang cepat dari tetangga dekat kepada pihak desa atau dermawan lainnya. Semoga ini menjadi jalan terbaik bagi Alivah dan keluarga untuk sukses di dunia dan akhirat."
Sementara itu, akun Witra Wiwit juga turut berkomentar.
"Ya Allah, nangis juga mendengar bundanya bercerita. Semoga dek Alivah sukses nantinya ya, dek. Semangat!" tulisnya singkat.
Terkait hal ini Kepala Desa Marsawa, Sigit Purnomo saat dikonfirmasi oleh jurnalis pada Jumat (07/03/2025) membenarkan bahwa keluarga Alivah merupakan warganya dan saat ini memang dalam kondisi kurang mampu.
"Iya, betul. Mereka warga kami, dan saat ini keluarga Alivah memang kurang mampu. Kami dari pemerintahan desa masih berkoordinasi dengan pemerintahan kecamatan untuk mencari solusi,"ujarnya.
Lebih lanjut, Sigit Purnomo mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari warga sekitar keluarga Alivah baru sekitar empat tahun menetap di Desa Marsawa Kecamatan Sentajo Raya .
"Menurut keterangan warga sekitar, keluarga Alivah baru sekitar empat tahun tinggal di Marsawa," tambahnya.
Sementara itu, Camat Sentajo Raya Hevi H. Antoni saat dikonfirmasi oleh jurnalis menyatakan bahwa pihaknya Sudah Menginstruksikan Pemerintah Desa untuk menelusuri kondisi orang tua anak tersebut.
"Kami sudah menelusuri kondisi orang tua anak tersebut bersama pemerintah desa. Mereka memang tinggal mengontrak di Desa Marsawa. Saya sudah menginstruksikan kepala desa untuk menyisir apakah orang tua anak tersebut memiliki lahan sendiri. Jika ada, maka kita akan upayakan pembangunan rumah layak huni untuk keluarga tersebut," paparnya.